Analis industri game dari GameDiscoverCo, Simon Carless menuturkan banyak gamer di Steam yang tak memainkan game setelah membelinya.
“Jadi kami tertarik untuk melihat survei dari pasar game PC berbasis blockchain, Ultra, yang keluar beberapa minggu lalu yang menanyakan serangkaian pertanyaan, di antaranya mencoba mengkuantifikasi game yang tidak dimainkan dengan menanyakan lebih dari 2.000 gamer,” terang dia dalam blognya, Rabu, 16 Juli 2025.
Dalam survei tersebut, terungkap, setidaknya menurut para gamer (44%) dari game PC digital di perpustakaan gamer dimainkan secara teratur sedangkan hampir seperempat (24%) sama sekali tidak pernah dimainkan.
Dia menuturkan melalui mitra di GamingAnalytics.info menemukan rata-rata, 32,7% dari game di perpustakaan Steam tidak dimainkan. Pemain median, yang berada di tengah daftar yang menunjukkan ‘persentase paling banyak dimainkan’ hingga ‘persentase paling sedikit dimainkan’, sebenarnya memiliki 51,5% dari perpustakaan Steam-nya yang tidak dimainkan. Itu adalah mayoritas dari semua game di perpustakaan mereka.
Fenomena yang semakin umum adalah semakin tingginya akses ke banyak media digital, akan membuat gamer tidak memainkan semuanya. Dia membuktikan ada lebih banyak penjualan untuk setiap ulasan pengguna ketika game tersebut memiliki diskon yang lebih besar.
“Ini menunjukkan game-game dengan harga diskon ini dibeli tetapi tidak selalu dimainkan (atau diulas). Anda sering membeli 5 atau 6 game dalam Summer Sale dan hanya memainkan 2-3 di antaranya, kan?,” tegas dia.
Dan perilaku membangun backlog seperti ini mungkin mempertegas tren ‘entah beli game besar dan mendalam untuk dimainkan atau banyak judul lama berkualitas tinggi yang dijual dengan harga diskon.
Analis Game Chris Zukowski menuturkan hal yang menakjubkan tentang Steam dan basis pemainnya adalah bahwa mereka membeli game yang tidak akan mereka mainkan.
“Kemungkinan besar orang yang membeli game Anda tidak akan memainkannya,” tegas dia.
Penggemar Fanatik
Tapi alasan Steam menghasilkan banyak uang bagi pembuat game indie dibandingkan dengan platform lainnya adalah karena mereka telah membangun audiens yang penuh dengan penggemar berat yang sangat fanatik.
Dan berdasarkan definisi, seorang hobiis adalah seseorang yang sangat tertarik pada suatu subjek dan tidak khawatir tentang berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk itu.
Dia mengambil kesimpulan, pada dasarnya, para hobiis membeli barang bukan karena mereka benar-benar ingin mengonsumsinya, tetapi karena mereka mengumpulkannya.
“Ketika saya melakukan survei terhadap game yang berpartisipasi dalam Steam Next Fest, saya menemukan bahwa untuk game median, kebanyakan orang hanya menambahkan game ke wishlist mereka tanpa bahkan memainkan demo-nya,” tegas dia.
Pemain Steam mendapatkan kepuasan dari menemukan permata tersembunyi dan menambahkannya ke koleksi mereka. Inilah cara Steam dan basis pemainnya berfungsi. Terlepas apakah itu demo gratis atau game penuh, para hobiis menemukan kepuasan dalam mengumpulkan game bukan memainkaynya. Bahkan jika mereka tahu di dalam hati bahwa mereka tidak akan pernah benar-benar memainkannya.
“Jika pembeli di Steam rasional dan hanya membeli game yang akan mereka mainkan, kami akan menjual jauh lebih sedikit game. Setengah dari industri ini akan hilang,” tegas dia.