APJATEL Gelar Rapat Umum Anggota 2025, Ini Fokusnya

Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) hari ini, Selasa, 1 Juli 2025, secara resmi menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) APJATEL 2025 di Avenzel Hotel & Convention, Cibubur, Jakarta.

Mengusung tema “Tonggak Baru, Bersama Melangkah Maju,” acara ini menjadi momentumc penting bagi seluruh anggota untuk merumuskan langkah strategis dan memperkuat kontribusi terhadap ekosistem telekomunikasi nasional.

Tema tersebut merepresentasikan semangat transformasi, di mana “tonggak baru” menggambarkan fase restrukturisasi visi dan kebijakan organisasi, sementara “bersama melangkah maju” menegaskan pentingnya sinergi antaranggota.

Ketua Umum APJATEL, Jerry Siregar, menyatakan bahwa RUA kali ini menjadi wadah kolaborasi untuk masa depan industri yang lebih solid.

“Rapat Umum Anggota kali ini kami harapkan dapat menjadi wadah partisipasi aktif seluruh anggota dalam merumuskan arah dan langkah strategis organisasi ke depan. Lebih dari sekadar laporan tahunan dan bentuk pertanggungjawaban organisasi, ini adalah momen kolaborasi dan inovasi menuju masa depan industri yang lebih solid dan adaptif,” ujar Jerry Siregar.

Salah satu agenda utama yang dibahas adalah pembentukan badan usaha di bawah naungan APJATEL. Badan usaha ini dirancang untuk mengkoordinir kebutuhan teknis dan operasional di lapangan, mengefisienkan penataan jaringan, serta melakukan kontrol kualitas dan perawatan infrastruktur bersama.

“Badan usaha ini kedepannya diharapkan dapat mengefisienkan dan mengintegrasikan pelaksanaan penataan jaringan, dan akan menjadi perpanjangan tangan APJATEL dalam mengkoordinir kebutuhan teknis & operasional di lapangan,” tambah Jerry.

Selain itu, RUA 2025 juga membahas upaya mengatasi persoalan kabel fiber optik yang semrawut melalui penyusunan standar relokasi jaringan secara nasional. Menurut Dewan Pengawas APJATEL, Bambang Prastowo, kurangnya integrasi dan standar yang jelas menjadi penyebab utama kondisi saat ini.

“Kondisi semrawut kabel fiber optik saat ini disebabkan kurangnya integrasi dan standar yang jelas. Relokasi jaringan harus mempertimbangkan rencana tata ruang agar selaras dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Karena itu, standardisasi menjadi langkah awal untuk menciptakan jaringan yang rapi dan terintegrasi,” ujar Bambang Prastowo.

Sebagai langkah simbolis untuk merekatkan kebersamaan, dalam acara ini juga disahkan Hymne dan Mars APJATEL. M. Tri Prasetya, Waketum 1 APJATEL, menyebutnya sebagai tonggak baru komitmen bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *