Wali Kota Madiun Canangkan Transformasi TPA Winongo Jadi Kawasan Wisata dan Sumber PAD

Wali Kota Madiun Maidi menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah Kota Madiun, khususnya kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo. Pernyataan tersebut disampaikan saat Upacara Memperingati Hari Jadi ke-107 Kota Madiun, yang digelar di TPA Winongo, Jalan Ring Road Barat, Jumat (20/6/2025).

“Kalau biasanya ulang tahun kota diperingati di tempat tempat indah, kali ini kita pilih TPA. Kita ubah cara pandang bahwa TPA bukan tempat kumuh dan bau, tapi bisa menjadi tempat produktif dan bermanfaat,” ucap Maidi di hadapan Forkopimda, DPRD Kota Madiun, OPD, camat dan lurah, serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Maidi menyoroti urgensi pengelolaan sampah yang serius. Berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup, TPA Winongo dalam kondisi darurat dan nyaris penuh. Untuk itu, Pemkot Madiun mengerahkan alat berat dan armada pengangkut guna mengurai tumpukan sampah sejak sebulan terakhir.

“Saya ngantor langsung di sini. TPA ini harus diubah. Tidak bisa ditunda. Kalau kota lain masih bingung soal lokasi pembuangan sampah, Kota Madiun mulai dari sekarang. Kita siapkan transformasi TPA ini menjadi piramida dan kawasan wisata edukasi,” katanya.

Tak hanya soal estetika dan fungsi, konsep ini diklaim efisien dari segi anggaran. Menurutnya, jika kota harus membeli lahan baru seluas 6 hektare dengan harga Rp1 juta per meter persegi, akan menghabiskan anggaran sekitar Rp60 miliar.

Angka itu belum termasuk sarana dan prasarana jalan akses menuju lokasi. Kemungkinan nilainya bisa lebih dari Rp100 miliar. Maka, memaksimalkan lahan TPA yang ada adalah langkah strategis.

“Kalau beli tanah, bisa habis ratusan miliar. Uang itu lebih baik kita gunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan kota. Ini solusi cerdas. Kita buktikan Madiun sebagai smart city tidak hanya slogan,” ucapnya,

Mantan Sekkota Madiun tersebut juga memastikan, semua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akan dilengkapi mesin penyortir dan pengolah sampah agar sampah tidak menumpuk di TPA. Armada pengangkut juga akan dibatasi untuk mengurangi gangguan lalu lintas dan polusi bau di dalam kota.

Maidi optimistis proyek revitalisasi ini selesai dalam satu tahun. Bahkan, mahasiswa dari Amerika disebut telah mengunjungi lokasi dan terkesan dengan konsep pemanfaatan sampah menjadi potensi ekonomi dan wisata.

“Saya ingin di tahun ke-108 nanti, kawasan ini sudah berubah total. Jadi bukti bahwa Kota Madiun bisa mengubah masalah menjadi berkah,” tutur Wali Kota Maidi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *